5 Faktor Akustik Ruangan Yang Penting Untuk Sound System

5 Faktor Akustik Ruangan Yang Penting Untuk Sound System
November 28, 2024 No comment

Bagi kebanyakan orang, “akustik” adalah topik alien yang sulit diakses; sebuah “ilmu hitam.” Bagi rata rata orang, mungkin masih lebih mudah bagi mereka untuk memahami ilmu astronomi, pengobatan atau hukum ketimbang belajar ilmu akustik. Akustik cenderung menjadi pengetahuan untuk orang dalam industri saja. Dan, sama seperti industri lainnya, bahkan istilah istilah dasar saja bisa menjadi tembok yang sulit untuk dimasuki oleh pemula.

Akustyik dibagi menjadi banyak kategori turunan. Contohnya arsitektural, penginsinyuran, biologis, lingkungan, musikal dan ultrasonik. Artikel kali ini akan berfokus pada akustik arsitektural, dan lebih spesifiknya, tentang bagaimana sifat sebuah ruangan ketika dihidupkan dengan suara musik yang teramplifikasi.

Jika kalian terafiliasi dengan sebuah usaha, organisasi atau tempat pertunjukan yang sering mengadakan acara musik live, dan yang tentunya membutuhkan sifat akustik yang baik, informasi berikut ini tentunya bisa membantu kalian. 5 hal dibawah ini akan membahas elemen elemen kunci yang dibutuhkan untuk kalian pahami dan komunikasikan sebelum memulai sebuah desain atau melakukan upgrade.

Sesaat setelah kalian mulai memahami dan menerapkan hal hal ini, kalian akan lebih mampu untuk melakukan survey atau menyediakan jasa konsultansi akustik dengan pertimbangan dan memberi  jawaban yang tepat terkait dengan setiap dari topik ini.

  1. Bentuk Dan Ukuran Ruangan

Ukuran isi volume ruangan yang akan dipakai sangat diperlukan oleh konsultan akustik. Untuk permulaannya, angkanya tidak harus presisi. Cukup kalikan tinggi, lebar dan dimensi panjang ruangan akan cukup mendekati ukuran yang sebenarnya.

Untuk menghitung waktu reverberasi gema, volume ruangan adalah faktor utama yang diperlukan. Dengan mengikuti rumus perhitungan : didalam sebuah ruangan yang belum menerapkan perawatan akustik, semakin besar volume udara, semakin panjang waktu gema (T60) di semua frekuensi.

Semakin besar ruangannya, semakin banyak bahan perawatan akustik yang kalian perlukan untuk mencapai target T60 yang ingin kalian capai.

Bentuk ruangan juga tak kalah penting. Jika sedang mengerjakan konstruksi baru, kalian harus mendiskusikan geometri interior dengan arsitek dengan teliti. Jika mengerjakan ruangan yang sudah jadi, kalian mungkin tidak bisa berbuat banyak dengan keadaan ini.

Diskusikan mengenai ukuran ruangan ( setelah itu kordinasikan orientasi pendengar dan kapasitasnya ) dan bentuk dari area pertunjukan yang akan kalian rancang dan bangun. Jika kalian membutuhkan bantuan mengenai topik ini, kita akan membahas kelebihan dan kekurangan berbagai jenis bentuk ruangan disini.

  1. Jenis Musik

Hari hari disaat “insiden acak” akustik harus hilang. Insiden acak akustik adalah yang paling sering dialami oleh orang. Insiden acak ini maksudnya adalah dimana faktor akustik tidak diperhitungkan didalam rencana rancang bangun awal. kalian hanya mendapatkan apa yang sudah diputuskan oleh pemilik dan arsitek terlihat paling cantik, yang paling efisien secara fungsi atau yang paling efektif dari segi biaya. Pada posisi yang sama seperti mereka, kita semua harus mengacu kepada faktor akustik untuk genre musik yang spesifik.

Genre musik yang paling menuntut harus dapat dipahami dengan baik dan didiskusikan dengan konsultan akustik kalian. Beragam jenis genre musik seperti rock, pop, jazz, pujian penyembahan kontemporer, ibadah tradisional / liturgi, Latin, folk, blues, country, bluegrass, klasik, orkestra, big band, EDM, funk, dan hip-hop adalah beberapa diantaranya.

Jika kalian bisa menjelaskan genre yang dominan dimainkan, atau akan ditampilkan, ini memungkinkan konsultan kalian untuk menyesuaikan perawatan akustik yang akan diterapkan, jadi hasilnya akan cocok dengan spesifik kebutuhan genre tersebut. Pada dasarnya, kita membicarakan tentang desain untuk mencapai waktu reverberasi yang optimum untuk genre tersebut.

Jika jawabannya adalah semua, atau banyak dari genre yang disebutkan diatas, maka ini adalah kandidat yang kuat untuk menerapkan akustik variabel. Akustik variabel adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah skema akustik yang dapat dengan dirubah dengan cepat dan konsisten dari acara ke acara. Bahkan lagu ke lagu jika diperlukan.

Mungkin akustik variabel perlu menjadi tujuan dari panggung pertunjukan musik live, namun biayanya bisa sangat sulit terjangkau bagi banyak orang. Inilah kenapa menjadi penting untuk mengidentifikasi genre musik apa yang biasanya paling sering dimainkan.

Jika kalian agak sulit dalam memilih satu dari antaranya, pilihlah yang paling kencang dan paling berirama. Secara akustik, energi itulah yang paling menuntut dan paling sulit dijinakkan, dan harus menjadi fokus pertimbangan yang terutama dalam rencana perawatan akustik kalian.

Bersiaplah untuk mendiskusikan genre musik utama yang akan ditampilkan diruangan pertunjukan kalian.

  1. Waktu Gema

Setelah sumber suara berhenti, waktu gema (T60) adalah waktu yang diperlukan untuk level tekanan suara SPL – pada frekuensi tertentu – untuk menghilang atau turun sebanyak 60 dB. Bagi kebanyakan pengguna, akustik menutupi konsep ini, yang mana seringkali hanya diekspresikan dalam hitungan berapa detik.

Seringkali kita mendengar pernyataan seperti ini, “Ruangan ini terlalu menggema untuk jenis musik yang kita coba tampilkan. Sepertinya gema ini bertahan selama 2 detik.” Tau atau tidak, komentar seperti ini hampir selalu terkait dengan waktu reverberasi gema pita frekuensi menengah didalam ruangan mereka.

Paham ide untuk menjeneralisir waktu reverberasi dalam angka adalah cara yang sederhana untuk menjelaskan waktu gema rata rata pite frekuensi menengah (500 Hz and 1 kHz) dari sebuah ruangan, yang lebih tepatnya disebut dengan akronim Tmid.

Tidak ada Tmid yang ideal. Hal terbaik yang dapat kita lakukan didalam sebuah ruangan statis yang tidak memiliki sound system didalamnya, adalah saran saran yang didasari pada genre musik predominan yang disediakan. Dalam rentang yang umum, berikut beberapa rekomendasi masukan untuk Tmid :

  • Pidato – 1.00 detik atau kurang.
  • Musik ringan dan bicara – 1.50 detik atau kurang.
  • Musik pujian penyembahan kontemporer atau rock – 1.25 detik atau kurang.
  • Musik akustik non orkestra, dengan sedikit suara vokal – 1.50 – 1.75 detik.
  • Orkestra dan musik organ – 1.5 – 3.0 detik.

Perhatikan apakah ada potensi konflik dengan daftar diatas? Lihat poin pertama dan yang terakhir. Ada banyak sekali rumah ibadah besar yang mempunyai kombinasi kebutuhan seperti ini. Jika kalian hanya berfokus pada satu, maka yang lainnya akan sangat berkurang.

Bersiaplah untuk mendiskusikan Tmid yang kalian ingin capai dengan konsultan kalian.

  1. T60 @ 125 Hz

Dr. Niels Adelman-Larsen dari Flex Acoustics telah melakukan riset, pengujian, survey dan mendokumentasikan kalau ada dua faktor penting untuk dipertimbangkan bagi genre musik yang berirama seperti yang ada di dalam daftar diatas : ukuran ruangan dan T60 pada frekuensi 125 Hz [Gambar 1].

image-8

Gambar 1: Bagan ini memperlihatkan garis trend yang mewakili T60 dari frekuensi 125 Hz untuk ruangan yang kosong dengan beragam ukuran volume. Volume ruangan diwakilkan dalam satuan meter kubik. Dalam satuan kaki kubik mulai dari 17,665 – 247,200 ft3. Garis trend ini berkelanjutan pada jalur yang cukup linear sampai dengan 50,000 m3 dan seterusnya. Contohnya : sebuah ruangan berukuran 92’ x 55’ x 35’ memiliki volume isi 177,100 ft3, atau sekitar 5,000 m3.

Ingat, sangat jarang kalau sebuah ruangan akan mempunyai waktu gema Tmid yang sama atau mirip satu sama lainnya pada tiga oktaf yang berikutnya (250, 125, & 63 Hz) dibawah 500 Hz. Artinya : jika genre musik dan volume isi ruangan untuk 125 Hz T60, katakanlah 1.00 detik ( setelah Larson), Tmid akan cenderung perlu lebih pendek lagi – kira kira diantara 0.70 sampai 0.90 detik.

Sudah bisakah kalian mulai melihat bagaimana waktu reverberasi dan ukuran volume ruangan sangat erat keterkaitannya?

Tidak terlalu penting untuk mengetahui apa yang kalian inginkan. Yang lebih penting adalah kalian dapat memahami semangat dan rasional dibalik mengambil kontrol akan waktu reverberasi disepanjang frekuensi frekuensi yang kritikal antara 63 Hz dan 2 kHz, dan tidak hanya terpaku pada angka Tmid yang kalian ingin capai.

Bersiaplah untuk mendiskusikan frekuensi yang spesifik ini sebagai gol – bersama dengan tingkat nilai TSR yang kalian inginkan, yang merupakan topik yang akan kita bahas selanjutnya dibawah ini.

  1. Tingkat TSR

Mari kita membawa pembahasan kita pada poin ke empat diatas lebih jauh lagi : tesis T60 Slope Ratio (TSR) [2] memberikan perspektif dan panduan dalam inkonsistensi atau tidak meratanya waktu gema disepanjang 6 oktaf kunci yang berpusat diantara frekuensi 63 dan 2 kHz.

Kalkulasi ( Gambar 2 ) memberikan sebuah hasil yang berhubungan menggunakan dua nilai waktu yang paling ekstrim — mulai dari pusat pertengahan 6 oktaf. Hasil dikalkulasi dengan membagi T60 yang paling panjang dengan T60 yang paling pendek, menghiraukan oktaf dimana mereka muncul.

image-10

Gambar 2 : Penilaian matriks tingkat TSR.

Contoh : Sebuah ruangan dengan nilai T60 63 Hz 1.95 detik, dan nilai T60 1 kHz 1.35 detik, akan mempunyai hasil TSR 1.44. Ini adalah rasio yang diturunkan ketika membagi 1.95 dengan 1.35. Hasil nilai TSR 1.44 mendapatkan taraf yang “Buruk”. Supaya jelas dan tidak salah dipahami, 1.44 adalah rasionya, bukan waktu gema.

Untuk skenario ini, ruangan ini akan cenderung memiliki Tmid 1.40 detik. Maksudnya : Ruangan “1.40 detik” ini bisa terlihat baik saja diatas kertas, namun ketika teramplifikasi, musik berirama dimainkan, taraf TSR nya yang “Buruk” memperkirakan atau mengungkapkan kalau ruangan tersebut akan terdengar becek atau bergemuruh ketika suara tendangan bass mulai bermain pada tempo 100 bpm (denyut per menit). Sampai disini, semoga kalian sudah mulai mendapatkan bayangan tentang apa yang kita bahas.

Tujuan dari sistem penilaian taraf TSR ini adalah untuk mendefinisikan, identifikasi dan menganjurkan reverberasi timber yang mendekati flat didalam ruangan yang dipakai untuk pertunjukan musik live, dan menghasilkan sebuah performa sound system professional yang powerful.

Kesimpulan

Jika kalian dan tim perancang berfokus pada kelima fondasi konsep desain ini, kalian sudah berada dijalur yang benar dalam membangun dan menikmati lingkungan sistem tata suara yang kalian impikan dan harapkan. Gagal dalam memahami dan menerapkan beberapa atau kesemua detail detail ini kemungkinan besar akan menghasilkan kejernihan musik dan kejelasan suara vokal yang buruk.

Ingat, tidak ada sound system bahkan yang termahal sekalipun, yang dapat memperbaiki sebuah ruangan yang faktor akustiknya buruk. Salam

Tagged : , , ,

Leave a Comment

error: Content is protected !!