Penyelarasan EQ atau ekualisasi adalah salah satu bagian tersulit dalam proses perekaman suara karena terdapat banyak kemungkinan yg hampir tak terbatas dalam penerapannya. Kebanyakan dari kita belajar dari pengalaman dan seringkali lewat banyak percobaan dan kesalahan, namun ada beberapa panduan umum yg dapat membantu pemula yang baru belajar sound system.
Berikut rangkuman dari buku The Mixing Engineer’s Handbook Edisi Ke 3 karya Bobby Owsinski yng memuat 5 Tips Penyelasaran EQ Sound System yang dapat kalian terapkan diberbagai situasi.
- Jika suara terdengar becek, potong ( turunkan level ) disekitar frekuensi 250 Hz. Walaupun masalah suara becek dapat ditimbulkan dari frekuensi rendah lainnya (terutama penambahan dibawah frekuensi 100 Hz), mulailah dari sini.
- Jika suara terdengar menyalak atau tertutup, potong di sekitar frekuensi 500 Hz. Disinilah dimana tumpukan energi terjadi ketika penodongan mic instrumen yg terlalu dekat menyebabkan efek jarak dekat yg alaminya muncul ketika menggunakan mikrofon berjenis direksional. Dengan sedikit memotong level diarea ini dan terkadang bisa langsung memberikan suara yg jernih.
- Terapkan pemotongan jika kalian mencoba untuk membuat suara terdengar lebih jernih. Jika suara menjadi buram, biasanya ada sebuah pita frekuensi yg terlalu kencang. Selalu lebih mudah untuk menurunkan level ketimbang harus menaikkan yg lainnya.
- Berikan dorongan jika kalian ingin membuat sesuatu terdengar berbeda. Kadang kalian mungkin tidak menginginkan suara yg terlalu jernih namun lebih ingin mendengar sesuatu yg berbeda atau terdampak efek. Inilah saat yg tepat untuk mendorong level EQ.
- Kalian tidak dapat mendorong sesuatu yg pada dasarnya tidak ada. Lebih baik kalian menurunkan frekuensi lainnya ketimbang harus manambahkan kadar yg besar, contohnya 10 atau 15 dB ke pita frekuensi suara tertentu.
Walaupun selalu ada pengecualian akan semua tips dasar diatas, paling tidak kalian akan terbebas dari masalah jika kalian mempertimbangkan saran saran diatas.