Dalam sebuah sound system yg dirancang dengan tepat, penyelarasan EQ layaknya seperti baut dan sekrup , setiap darinya memiliki fungsi yg spesifik. Hal ini sangat penting untuk dipahami jika kalian menginginkan kinerja sound system yg sesuai dengan harapan kalian.
Sejarah penyelarasan EQ dalam lingkungan aplikasi live sound dapat dilacak kembali sampai ke teknologi saringan filter yg dirancang untuk menangani hilangnya frekuensi tinggi dalam sistem jaringan telepon tua jaman dulu. Kata “ekualisasi” mewakili sifat korektifnya yg alami : jika ada sesuatu yg tidak sama, sebuah filter akan dipakai untuk mengembalikan keseimbangan. Tentunya , kita juga memanfaatkan EQ untuk tujuan artistik, namun kita hanya dapat melakukannya setelah meluruskan semua masalah teknis yg ada.
Anggap kita sedang mencapur audio pada sebuah panggung dengan sistem speaker subwoofer yg kurang kuat , maka kita perlu mendorong EQ frekuensi rendah pada semua saluran masukan untuk mendapatkan sebuah campuran yg terdengar lebih baik, dengan cara ini kita mengkompensasi. Jadi, mungkin hasil campurannya keluar dengan baik, namun jika kita memantau lewat headphone, akan terdengar sangat ngebass. Inilah yg terjadi ketika kalian mencoba menggunakan EQ masukan untuk menyelesaikan masalah keluaran, hasil campuran menjadi “berat” sebelah.
Mengatasi sebuah masalah sistem pada tingkat masukan berarti menggunakan 16 atau 24 atau 32 filter ketimbang sebuah filter yg ditempatkan secara tepat pada tahap keluaran. Lebih dari itu, EQ saluran masukan kini dipakai untuk menangani masalah saluran keluaran, jadi bagaimana caranya kita mengatasi masalah saluran masukan seperti menyesuaikan suara tonal gitar atau mengurangi efek jarak dekat? Yg terjadi adalah , kini kita mencoba memanfaatkan sebuah filter untuk mengkompensasi dua masalah yg sangat berbeda diujung yg berseberangan dari rantai sinyal. Ini akan memakan waktu yg sangat lama.
Selanjutnya, katakanlah kita menyisipkan sebuah equalizer antara saluran keluaran dari konsol pencampuran audio dan sistem amplifikasi. Jika kita menggunakan EQ sistem untuk menangani permasalahan frekuensi rendah LF yg disebabkan oleh sistem , kita bisa bergantung pada sistem PA untuk secara akurat mereproduksi setiap dari sinyal audio yg meninggalkan konsol mixer.
Jika kita melakukan cue ke headphone, maka secara tonal akan terdengar sama dengan yg keluar didalam ruangan. Kini, tidak perlu lagi untuk “mempra-miringkan” campuran audio kita disaluran masukan, dan kita dapat kembali menggunakan EQ saluran masukan untuk melegitimasi masalah masalah yg berhubungan dengan sinyal masukan.
Alasannya cukup sederhana: setiap dari EQ didalam sistem tata suara kita memiliki tugas. EQ masukan menyelaraskan sinyal sinyal yg masuk. EQ keluaran menyelaraskan sinyal audio yg keluar. EQ sistem menangani keluaran dari sound system diruangan. Kini kita tahu kemana tujuannya jika ada masalah.
Kalian mungkin keberatan jika harus mengadakan EQ disetiap ssaluran masukan dan keluaran. Namun , fitur set ini cukup standar untuk sebuah konsol pencampuran audio digital, dan mixer audio analog standar pun selalu memiliki beberapa baris EQ masukan. Untuk saluran keluaran, solusi standar adalah dengan menggunakan perangkat rak EQ grafis 31 pita eksternal tambahan.
Gambar besarnya sebagai berikut :
— EQ masukan eksklusif dipakai untuk masalah yg ada pada saluran masukan, seperti penyesuaian suara tonal bagi instrumen musik, suara vokal dan efek mikrofon (efek jarak dekat dll.). Jika kalian melakukan solo pada saluran masukan menggunakan headphone, harusnya suara tonal akan sesuai.
— EQ keluaran dipakai eksklusif untuk masalah pada saluran keluaran, seperti pembentukan tonal suara dari keseluruhan campuran atau menghilangkan umpan balik feedback dari sebuah speaker monitor. Jika kalian melakukan solo pada saluran masukan menggunakan headphone, harusnya suara tonal akan sesuai.
— EQ Sistem dipakai eksklusif untuk menghadapi masalah ruangan dan sound system secara utuh. Pada sebuah sound system yg berskala besar, hal hal yg rumit seperti mengatasi penggelembungan energi LF dalam susunan, pembayangan suara , menyelaraskan isian dan sistem speaker delay, pemotongan frekuensi tinggi (HF) pada sistem speaker utama dll. Hal hal ini diharapkan dapat dioptimasi oleh teknisi sistem dan lalu dikunci.
EQ Sistem adalah bagian yg membantu menjamin sistem tata suara dapat secara akurat mereproduksi setiap sinyal suara yg kita kirimkan.
Sejak EQ Sistem mengkompensasi ruangan dan peralatan, kita tidak perlu merubahnya kecuali ada perubahan diantaranya. Sementara banyak sound system skala kecil tidak terlalu rumit sampai harus menggunakan sebuah EQ Sistem mandiri, cukup gunakan EQ keluaran untuk menanggung tugas ini.