Peran Equalizer Didalam Mengatasi Masalah Akustik Ruangan Bagian Pertama

Peran Equalizer Didalam Mengatasi Masalah Akustik Ruangan Bagian Pertama
January 15, 2014 No comment

Didalam sebuah acara pertunjukan musik atau theater indoor seringkali kita menggunakan perangkat equalizer untuk mengkompensasi faktor akustik yang jelek didalam sebuah ruangan.Namun kita seringkali dibuat bingung akan arti sebenarnya dari proses “menyamakan” ini . Kita tahu bahwa pada umumnya proses itu diartikan sebagai penyesuaian frekuensi output audio sampai terdengar enak dikuping anda .Banyak yang percaya hal ini dapat dicapai dengan penggunaan peralatan analisa dengan teknologi tinggi yang paling baru ,sihir jampi jampi :D atau hanya mentuning sistem sampai terdengar bagus ditelinga anda. “

Pertanyaannya ,apakah kita sudah benar-benar ” meng EQ ruangan itu” ?.Apa yang sudah kita lakukan sebenarnya ? Ada banyak sekali perbedaan pendapat tentang topik ini,tetapi pada dasarnya semua operator audio profesional setuju pada satu hal ini : anda tidak dapat mengubah arsitektur dari ruangan tempat anda akan bekerja dengan Equalizer.

Yang dapat anda lakukan adalah menyamakan respon dari sound sistem .Dimana metode yang benar masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Proses eqlualizing ini lebih dari sekedar perhitungan rumus-rumus matematika dan fisika semata dan hal memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai sebuah sistem tata suara yang selaras.

Bagaimana cara kerja equalizer sebenarnya ?

Mari kita asumsikan bahwa kita memiliki sebuah sound sistem dengan respon frekuensi yang flat atau dalam ruangan terbuka. Artinya ,sistem ini tidak perli di EQ lagi. Ada tiga jenis interaksi yang akan menyebabkan respon frekuensi dari sistem berubah atau menjadi aneh.

Jenis interaksi yang pertama adalah interaksi antar speaker. Ketika unit speaker kedua ditambahkan ,hasil kombinasi respon frekuensi akan berubah pada hampir semua lokasi . Hal ini berlaku untuk  semua model speaker dan semua konfigurasi line array, meskipun ada beberapa perusahaan yang mengklaim sudah mengatasi masalah ini.

Penggabungan dari dua unit speaker yang memiliki respon frekuensi yang berbeda dalam berbagai  posisi , tergantung pada relativitas waktu sampainya suara dan perbedaan level diantara dua speaker .Umumnya speaker tambahan otomatis akan mengalami peningkatan respon.

Jenis yang kedua adalah interaksi antar speaker dengan ruangan. Biasanya ini disebut “coupling” , refleksi atau gema . Mekanisme ini mirip dengan jenis interaksi speaker yang sebelumnya kita bahas. Respon bervariasi dari satu posisi ke posisi lainnya, tergantung pada waktu kedatangan suara dan tingkat suara antara suara yang langsung keluar dari dan suara hasil pantulan dari objek didalam ruangan .

Kedua efek di atas adalah hasil dari penjumlahan didalam ruang akustik yang berasal dari berbagai sumber suara, baik antara speaker dan speaker , atau speaker dan refleksi . Oleh karena itu solusi untuk mengatasi masalah interaksi ini saling berkaitan .

Interaksi ketiga disebabkan oleh pengaruh kondisi lingkungan seperti suhu, tingkat kelembaban dan  penyerapan . Namun, efek dari interaksi ini relatif kecil dibandingkan dengan dua jenis diatas , jadi kita tidak akan membahas bagian ini sekarang.

Apakah masalah ini dapat dipecahkan dengan equalizer ? Jawabannya adalah “Bisa ” .Sebagian besar masalah di atas dapat dikurangi dengan proses pemerataan , dan respon frekuensi awal yang alami dapat dikembalikan .

Jika equalizer tidak ada gunanya ,mengapa kita tetap memasukkan alat ini ke dalam sistem rak audio kita selama 35 tahun terakhir ? Namun, dalam konteksnya equalizer hanya dapat memberikan hasil yang maksimal dalam menyamakan respon ketika diterapkan bersama dengan teknik lain seperti modifikasi arsitektur , posisi peletakan speaker yang tepat ,pengaturan delay dan level yang benar . bersambung…

Tagged : , , , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Comment

error: Content is protected !!