Standar Setting Sound System

Standar Setting Sound System
January 21, 2019 No comment

Hai sobat audio, kali ini kita akan mengulas artikel tentang Standar Tuning Sound System. Seringkali kalian sebagai pembeli atau penyewa memiliki informasi yg terbatas mengenai sebuah sound system yg tepat guna. Semoga dengan artikel ini ,kalian bisa mendapatkan pandangan akan sebuah sistem tata suara yg tepat dan layak atau yg asal asalan. Mari kita mulai.

Sebagai seorang operator dan insinyur sound system, kita hidup dalam banyak standar. Dengan mengacu pada Audio Engineering Society (AES) dan organisasi sistem tata suara vital lainnya, banyak fondasi standar yg akan membantu kita dalam memutuskan segala sesuatu ketika bekerja dengan sebuah sistem tata suara sehari hari.

Ketika menspesifikasi sebuah sound system untuk pertunjukan, kita dapat melihat banyak informasi untuk membantu memutuskan pendekatan seperti apa yg cocok untuk panggung, anggaran dan aplikasinya. Keputusan ini terdiri dari informasi area cakupan speaker, performa amplifikasi daya yg dibutuhkan dan parameter akurat lainnya yg disediakan oleh pabrikan, memungkinkan kita untuk memilih sistem yg tepat berdasarkan level performa sistem yg dapat dicapai oleh spesifikasi teknis tersebut.

Namun setelah sistem yg ”tepat” dipilih, belum tentu insinyur pencampuran audio yg akan memakai sistem ini dapat mulai bekerja pada titik netral. Sebuah perusahaan sound system yg berkomitmen menyediakan sebuah sistem tata suara yg berkualitas dan teknisi sistem yg berpengalaman akan memastikan setiap bagian perangkat terbarui, dan kesemua komponen berfungsi dengan layak, sebelum menggelar sistem kepada insinyur pencampuran suara sebagai titik awal.

Skenario yg sangat penting contohnya adalah sebuah pertunjukan festival musik. Banyak band dan insinyur sistem tata suara yg akan memakai sound system yg sama pada saat itu , dan proses “tuning” pengecekan suara seringkali dibatasi oleh waktu. Saat ini, semakin banyak operator yg membawa berkas pertunjukan mereka dalam format digital yg lalu dibuka di sebuah mixer digital, dan perbedaan tonal suara antara setiap campuran suara dapat berbeda beda karena sistem yg dipakai oleh operator sebelumnya bisa jadi diatur dengan cara pendekatan yg berbeda.

Akan sangat baik kalau para insinyur pencampuran audio dan teknisi sistem dapat menyepakati “standar tonalitas” untuk sebuah sistem yg telah teroptimasi ,dan siap dipakai. Kita semua memiliki pendekatan kita masing masing, dan tidak semua sistem harus disesuaikan dengan cara yg sama, namun akan sangat baik bila kalian bisa berdialog.

Pada banyak pekerjaan tur, insinyur dan teknisi sound system bekerjasama untuk mencapai hasil yg mereka inginkan, tentunya dengan persetujuan dari pihak manajer atau band itu sendiri.Beberapa insinyur dengan pendekatan saluran masukan dan struktur gain yg tidak lazim mungkin lebih membutuhkan sistem yg seimbang secata tonal ,berbeda dengan insinyur lainnya yg memakai metode pendekatan tradisional.

Namun kami yakin , pendekatan “penyesuaian sistem sesuai dengan campuran” adalah pilihan yg terbaik dalam aplikasi tur, dimana sistem tata suara dapat dipakai sesuka hati oleh pemakai dan tidak seperti konfigurasi multi dimana beberapa insinyur harus bekerja dengan satu sistem yg sudah baku. Kami yakin akan adanya tingkat ekspektasi terhadap tonalitas dari sebuah sound system PA.

Namun, “standar” tonalitas memiliki banyak pandangan, jadi artikel ini akan sedikit membuka wawasan kita akan apa yg kita dengar dan ukuran yg terbaca dari fungsi transfer.

Ketika kita menggunakan sebuah piranti lunak berbasis komputer yg tersedia seperti Smaart buatan RationalAcoustic atau Meyer Sound SIM, pengukuran fungsi transfer sangat berguna untuk memperlihatkan respon frekuensi dari sistem tata suara yg sedang digunakan.

Jika sistem pengukuran disiapkan dengan tepat dan dipakai sesuai dengan instruksi oleh seorang teknisi sound system berpengalaman, kalian dapat memakai fungsi transfer untuk membandingkan materi sumber suara baik itu berkas musik atau pink noise yg datang dari konsol mixer ke sebuah mikrofon referensi untuk dibaca.

Jika kalian sudah mendapatkan data fungsi transfer yg rata, respon sistem sudah relatif sama dengan apa yg keluar dari konsol ke sond system utama. Intinya, jika campuran suara dari konsol sudah bagus, apa yg keluar dari sound system yg sedang dipakai juga akan sama.

Fungsi transfer yg rata akan menjadi “bukti klinis” bahwa sound system yg dipakai sudah seimbang dari frekuensi rendah , tengah sampai atas. Dan ini akan menjadi titik dasar untuk menyalurkan campuran audio ke kuping para pendengar.

Ada beberapa pandangan yg berbeda terhadap dasar permulaan dari sebuah sistem. Dengan transfer fungsi rata dari frekuensi 20 Hz sampai 20 kHz, kita mungkin akan mendapati kalau suara yg kel;uar agak tipis, jadi beberapa insinyur yg biasa bekerja dengan musik berjenis rock atau pop akan lebih memilih seksi frekuensi sub bass dan rendah untuk dinaikkan sedikit agar suara yg dihasilkan lebih padat dan bulat.

Respon frekuensi mulai dari 200 Hz atau sampai 20 kHz harus mampu menghasilkan suara yg baik dikeseluruhan spektrum suara. Tujuan dari pengaturan “standar” respon frekuensi rata adalah agar sound system dapat menghasilkan suara yg sama dengan apa yg keluar dari konsol pencampuran audio, jadi ,jika kalian berhasil mencapai hal ini, sistem tata suara akan menghasilkan sebuah “kanvas” netral untuk pekerjaan kalian.

Perlu kalian catat bahwa jenis gaya musik seperti klasik dan jazz sangat cocok dengan fungsi transfer yg rata. Sama juga dengan aplikasi pidato dengan konten musik atau video , namun kalian mungkin perlu membuang sedikit frekuensi rendah yg berlebihan ketika bekerja dengan mikrofon berjenis lavalier jepit atau headset.

Jadi ,lain kali jika kalian bekerja dalam situasi yg padat dan bahkan tidak berkesempatan untuk melakukan sound check , titik awal respon frekuensi yg rata akan sangat membantu kalian sebagai landasan solid untuk mendapatkan hasilkeluaran suara yg kalian inginkan. Komunikasikan hal ini dengan semua elemen yg terkait seperti artis ,teknisi dan operator kalian.

Sekian artikel Standar Tuning Sound System kita kali ini, semoga dapat membantu kalian lebih memahami dan bekerja lebih optimal dengan memperhatikan detail detail yg berimbas besar pada setiap pertunjukan kalian. Silahkan memberi komentar dan masukan yg membangun di kolom yg tersedia. Untuk berita berita terbaru dalam industri sound system profesional dan edukasi , simak terus konten konten terbaru lewat situs resmi kami atau dihalaman facebook kami. Salam

Tagged : ,

Leave a Comment

error: Content is protected !!