Teknik Menodong Gitar Akustik
Kalau kalian pernah bertanya sama soundman tentang bagaimana caranya menodong sebuah gitar akustik , biasanya kalian akan mendapatkan beberapa jawaban yg berbeda beda dan beragam teori dan pertimbangan.
Itu dikarenakan banyaknya faktor dilapangan yg mempengaruhi hasil dari proses todong mic pada gitar akustik seperti : ruangan , gaya bermain , bentuk tubuh , level dari peman itu sendiri dll.
Segala hal tetap dipertimbangkan, namun kebanyakan operator audio yg telah berpengalaman akan berkata bahwa ramuan untuk menodong gitar akustik itu simpel,hanya menggunakan metode todong mic stereo. Tentunya kalian bisa juga menerapkan metode mono ,tapi metode stereo bisa memberimu “ruang”.
Atau kalian bisa mencoba mengkombinasikan sebuah mikrofon bersama dengan pickup gitar akustik untuk menambah “tekstur” yg dinamis. Tapi jika kamu ingin sebisa mungkin mendapatkan suara gitar akustik yg realistis dan bercitra penuh dengan kedalaman dan akurasi, proses todong stereo lah kamu butuhkan. Sekarang,mari kita bahas sedikit tentang tiga teknik yg paling umum diterapkan untuk menodong gitar akustik secara stereo.
Ketiga teknik dibawah ini sangat sering digunakan. Biasakan diri kalian dengan metode ini dan lakukan beberapa kali percobaan untuk mendapatkan karakter suara yg diinginkan.
Dalam kebanyakan situasi, kamu akan membutuhkan satu pasang mikrofon unidirectional atau satu arah yg bertipe kodensor yg selanjutnya diletakkan dekat instrumen (jarak sekitar 6 sampai 12 inci). Mikrofon dengan pola tangkapan berbentuk hati atau cardioid umumnya paling baik untuk aplikasi todong gitar karena mereka menangkap “dorongan bass” yg lebih sedikit dibanding dengan tipe lain bila diletakkan dekat dengan sumber suara. Gitar akustik terdengar “boomy” jika salah ditodong. Cobalah menggunakan beberapa jenis kombinasi mikrofon sampai kamu mendapatkan hasil yg terbaik.
Teknik Pertamax
Dua buah mikrofon dipisah satu sama lainnya dengan posisi ketinggian yg sama. Untuk unit mikrofon yg pertama disarankan menggunakan mic kondensor berdiafragma kecil yg di hadapkan pada fret ke 12 pada leher gitar untuk menangkap frkuensi tinggi dan dinamika senar. Sedangkan untuk mic yg kedua ,gunakan mikrofon kondensor yg berdiafragma besar diarahkan kebagian bridge atau sedikit dibelakangnya, untuk menangkap frekuensi rendah dan karakteristik dari gitar akustik.
Ketika kalian mengaplikasikan teknik ini, ingatlah untuk mengikuti aturan “3:1” , dimana jarak antara kedua mikrofon paling tidak tiga kali lebih jauh dari jarak antara masing masing unit mic ke arah gitar akustik. Contohnya, jika Mic A terletak 6 inci dari fret gitar ke 12, Mic B paling tidak harus memiliki jarak sejauh 18 inci dari Mic A. Ini akan membantu meminimalkan pembatalan fase dan menghasilkan suara yg lebih halus ,bahkan akan diterjemahkan dengan baik ke modus mono jika kamu memutuskan untuk mencobanya.
Teknik Keduax
Teknik ini pada dasarnya adalah sebuah variasi dari teknik yg sebelumnya. Mic yg pertama masih menggunakan mikrofon kondensor berdiafragma kecil yg diarahkan ke fret 12 gitar. Namun mic yg kedua ditempatkan pada ketinggian sekitar kuping dari pemain, mengarah kebawah ke arah bridge atau sedikit ke area senar di depan bridge.
Untuk gitaris non kidal, mikrofon akan diletakkan tepat diatas bahu kanan. Harus ditempatkan di area depan pemain gitar ,mengarah balik ke badan gitar. Teknik ini akan menghasilkan suara yg lebih tipis, tapi lebih terbuka dibandingkan metode yg pertama. Dan tetap ingat aturan “3:1”, tapi cobalah sedikit bereksperimen dengan posisi mikrofon untuk meningkatkan kualitas timber.
Teknik Ketigax
X-Y yg juga dikenal sebagai berpasangan, adalah metode yg paling mudah dan paling dapat diandalkan untuk menodong sebuah gitar akustik. Sangat jarang ditemui kalau metode ini membuahkan hasil yg mengecewakan dalam beberapa alasan.
Pertana , mikrofon diposisikan mirip seperti layaknya telinga kita mendengar sebuah gitar yg dimainkan. Kedua, kalian tidak perlu memusingkan isu fase seperti setup lainnya yg dikarenakan jarak antar kapsul yg saling berdekatan. Dan alasan yg terakhir , karena gelombang suara tiba disaat yg sama di kedua mic, masalah fase diminimalkan, hasil akhirnya akan sangat memungkinkan untuk dijadikan mono, jika dibutuhkan.
Pertama, mulai dengan menempatkan dua buah mikrofon kondensor berdiafragma kecil ( pasangan identik lebih disarankan ) jadi salah satu kapsul diatas yg lainnya ( hampir menempel ) dan pantatnya diarahkan saling berlawanan 90 sampai 120 derajat sehingga membentuk huruf V.
Pertahankan kapsul tetap mengarah ke fret 12, namun kalian bebas untuk memundurkan unit mic agar dapat menangkap ruang yg lebih lebar, atau sedikit ke kiri atau ke kanan dari fret 12 untuk mempertegas frekuensi tertentu. Sekedar tambahan, pada jarak 7 inci dibelakang fret ke 12 adalah titik pertemuan yg manis antara frekuensi bass dari lubang dan frekuensi tinggi dari leher gitar dan mengurangi kadar tekanan dari frekuensi pertengahan.
Setup ini akan menghasilkan citra stereo yg lebih lebar dibandingkan kedua setup yg diatasnya, tapi dua metode lebih awal lebih baik dalam segi hangat dan lebih alami.
Sementara beberapa soundman ingin menambahkan sedikit kompresi dan EQ kedalam gitar akustik, yg lainnya lebih memilih menambahkan setelahnya dan hanya jika benar benar diperlukan.
Demikian sedikit bagi bagi ilmu Teknik Menodong Gitar Akustik pada kesempatan kali ini. Akhir kata,sekali lagi tidak ada aturan yg pasti. Bersenang senanglah sambil mencoba coba sesuatu yg baru. Editor akan tetap mencoba membagikan artikel sound system yg akan bermanfaat bagi kalian, jadi tetap pantengin website dan facebook kita ,dan jangan malu untuk memberi like jika tulisan ini berguna bagimu.